Jumat, 10 Agustus 2012

FTISLAND : Kisah Yang Tak Terkisahkan






[TRANS]
FT Island selalu memiliki kesulitan. Ketika debut pada tahun 2007, mereka adalah band idola Korea pertama. Mereka memiliki ukuran klub penggemar yang sebanding dengan pelopor grup-grup idola Kpop, Super Junior dan Big Bang. Sedihnya, ketenaran mereka hanyalah sementara sebagaimana mereka terbang ke Jepang untuk mempersiapkan debut. Latihan di sana jauh lebih keras daripada di Korea. Mereka memulai dari goresan kecil dan harus tampil di bar dengan kapasitas penonton yang sangat kecil. Debut awal mereka di Jepang tidak dapat dianggap sukses; kembalinya mereka ke Korea menjadi suatu kekecewaan yang lebih besar bagi pada member. Para penggemar mereka berkurang sedikit demi sedikit.

Posisi mereka di industri entertainment pun menurun secara drastis. Orang-orang meragukan kemampuan musikal FT Island dan menuduh bahwa mereka sering melakukan handsync selama penampilan. Hingga hari ini, tuduhan ini masih berlanjut sampai menyiksa para member.
“Melihat para penggemar meninggalkan kami, kami terlebih merasa sedih daripada takut. Kami tidak memiliki waktu untuk takut.” – FTISLAND
Meskipun demikian, band ini tetap melanjutkan kerja keras mereka untuk mendapatkan kehormatan dan cinta dari para penggemar. Dari konser-konser, penampilan-penampilan live, perilisan album-album, hingga ke wawancara sederhana, band ini tidak pernah gagal untuk mengesankan para penonton mereka. Sejak memulai tur konser mereka, mereka telah diakui dengan kritis oleh pers-pers asing. Band ini tidak terlihat mengambil istirahat resmi sejak mini album RETURN mereka.
Sekeras apapun mereka mencoba, kebenaran yang sulit adalah bahwa industri selalu mendukung idola grup-grup tari. Grup-grup seperti ini mampu untuk membuat pengaruh dengan lagu ceria dan menarik mereka, yang sering dianggap sebagai pengulangan, dan tentu saja, gerak tarian berenergi mereka. Mereka telah dianggap sebagai penggerak nomer satu dari ‘Gelombang Hallyu‘.
Didominasi oleh grup-grup tari, tidak lupa dengan tiga pemain paling kuat, SMJYP, dan YGFNC Entertainment yang merumahi dua dari band-band idola yang paling diterima dengan baik, FTISLANDdan CNBLUE, tidak menikmati ketenaran-ketenaran dan keistimewaan-keistimewaan ini. FTISLAND, walaupun telah merilis banyak sekali album-album Korea dalam dua tahun terakhir, kerja mereka sangat tidak dihargai. Comeback hits mereka, ‘Hello Hello‘ dan ‘Like Birds‘, tidak memenangkan sedikitpun penghargaan dari program-program musikSedangkan mereka yang berada dalam tiga perusahaan-perusahaan besar dihargai dengan baik setiap tahunnya, penikmat band-band sepertiFTISLAND relatif lebih rendah walaupun mereka bekerja sama kerasnya. Faktanya adalah benar bahwa musik band bukanlah aliran utama; musik mereka hanya dinikmati oleh para pecinta musik yang sebenarnya. Para member tidak bergantung pada penampilan atau tarian, tapi hanya dapat mengesankan para penonton dengan musikalitas mereka.
FTISLAND telah pasrah terhadap nasib. Harapan mereka tidak lain adalah dukungan dan cinta dari para penggemar merekaPrimadonna, untuk membuat mereka tetap maju. FTISLAND telah menyebutkan di depan publik bahwa mereka tidak pernah bermimpi untuk memenangkan yang lainnya. Mereka tampil untuk para penggemar dan bukan untuk penghargaan-penghargaan. Ini adalah hubungan musisi yang sesungguhnya, yang sangat sedikit penampil yang seperti ini. Itu menjelaskan untuk penampilan over-energi dan berkualitas tinggi yang mereka tunjukkan dalam setiap panggung ke panggung, tanpa peduli apakah itu besar atau kecil.
Tidak melibatkan diri mereka sendiri dalam industri hiburan ini, dan upacara penghargaan yang tidak penah adil terhadap mereka, mereka tetap mampu untuk mengantarkan penampilan mereka dengan yang seharusnya, tanpa sedikitpun tanda-tanda kekecewaan atau perilaku-perilaku sakit.Mereka juga berseru bahwa mereka tidak pernah melihat ke diri mereka sendiri sebagai sesosok band idola.
“Alih-alih dengan band-band idola, kami lebih ingin disebut sebagai para idola yang bermusik.” – Hongki
“Kami tidak dapat dengan mudah mengubah apa yang orang-orang pikir tentang kami. Suatu hari nanti, mereka akan memahami kerja keras kami.” – FTISLAND
Dengan rendah hati, grup pekerja keras yang tidak pernah diperlakukan sebaik rekan-rekan mereka dalam musik industri namun tidak meminta balasan apapun ini telah berada di bawah api kekesalan beberapa saat yang lalu dalam skandal pemungutan suara seputar MNET pemilihan tahunan 20′s. Dikarenakan jadwal-jadwal luar negeri mereka, Primadonna di Asia dan Eropa dengan cepat bertambah dengan banyak sekali. Dengan luas melambangkan dari fanbase-fanbase berdedikasi, pemungutan suara untuk FTISLAND sedikit demi sedikit menanjak dari posisi ketiga menjadi yang pertama, melampaui lawan-lawan yang “hampir tidak dapat ditembus”. Kemenangan mereka telah dipenuhi dengan kecemburuan setelah itu.
Komentar-komentar yang tidak terhormat yang merendahkan band tersebut, mengabaikan kerja keras mereka sebelumnya yang terlihat dalam forum allkpop. Para penggemar dari suatu grup menganggapFTISLAND tidak pantas untuk penghargaan tersebut, ataupun mereka cukup “populer” untuk menerimanya. Hal-hal ini tidak terhindar dari kemarahan para penggemar FTISLAND.
“Secara perorangan, aku mengatakan bahwa ini bukanlah kesalahan FTISLAND. Band tersebut telah melakukan apa yang mereka bisa untuk memberikan picisan musikalitas kepada para penonton dan para penggemar mereka, musik yang mewakili tidak lain daripada diri mereka sendiri. Mereka tidak pernah berada dalam sebuah level main-main seperti grup-grup tari idola lainnya.
Mereka mudah puas dan tidak akan pernah mengikuti pertengkaran-pertengkaran pra-penghargaan yang menyakitkan seperti ini. Mereka menerima posisi mereka dalam industri musik dengan penuh kebanggaan. Memenangkan kriteria pemungutan suara tidak pernah menjadi bagian dari keputusan atau alur cerita mereka. Kenapa mengucapkan tuduhan tidak terhormat seperti itu terhadap FTISLAND.
Meskipun telah debut selama 5 tahun hingga saat ini, penghargaan yang telah mereka menangkan tidaklah sebanyak lawan mereka. Dari mana kecemburuan itu berasal. Duduklah yang tenang, dinginkan diri, dan coba pikirkan, kenapa MNET harus membiasi FTISLAND?
Walaupun telah 5 tahun di sana, mereka tidak pernah menikmati hak istimewa. Lalu, saat ini kenapa? Hacker, jawablah ini.
Tapi, kenapa para hacker baru memilih untuk menyerang saat ini, setelah waktu pemungutan suara sudah setengah jalan. Pernahkah kalian memikirkan itu sebelum membashing? Nomer-nomer pemungutan suara tidak meledak hanya dalam waktu semalam. Para penggemar telah bekerja dengan sangat keras, meminta teman-teman Primadonna-nya untuk memberikan suara mereka. Kemenangan itu hanya memiliki batas tipis. Kenapa para penggemar lain ini memilih untuk percaya bahwa FTISLAND pasti akan menang? Ingatlah bahwa industri ini tidak pernah mendukung band-band. Pemungutan suara hanya bertahan untuk 50%, kriteria penilaian seperti ini hanya akan makin menyuramkan kemenangan FTISLAND. Dengan FTISLAND ditempatkan dalam kategori yang didominasi oleh grup tari itu sudah sangat tidak adil.
Sejujurnya, kebanyakan Primadonna berani untuk tidak berharap kemenangan. Hanya dengan menjuarai dalam kategori pemungutan suaraPrimadonna sudah sangat puas. Aku ingin menekankan bahwa ini bukanlah keinginan FTISLAND untuk memenangkan grup mereka. Aku bertaruh bahwa para member tidak pernah mengharapkan itu, atau alih-alih, aku pikir mereka bahkan tidak tahu bahwa mereka telah menjuarainya.
Ini adalah FTISLAND yang dihinakan. Aku percaya bahwa kebanyakan Primadonna akan lebih menghina diri mereka sendiri untuk ini. Untuk Primadonna: Ayo semuanya bertahan untuk FTISLANDtanpa memperhatikan apa yang telah terjadi. Ayo jadi dewasa.”
Aku mohon agar pembashingan dihentikan; satu-satunya permintaan terakhir dari Primadonna.
“FT Island akan menjadi sebuah grup yang akan selalu bersinar dan tidak akan pernah hancur, seperti berlian.” – Hongki

CREDIT!
Source: Twitter's Recent Pictures
Written originally by: Primadonna REALxuan
Translated to Indonesian by: dina@BlueIslandID
Re-Up by: agassi skull

Tidak ada komentar:

Posting Komentar